Harga jual untuk kendaraan BMW Seri 7 telah mengalami peningkatan tajam belakangan ini. Telah ada inflasi yang cukup besar dalam harga jual untuk model ini.
Harga eceran untuk mobil BMW Seri 7 telah meningkat kuat selama 6 bulan terakhir. Analisis selama bulan pertama yaitu bulan September harga rata-rata adalah Rp. 670.823.529. Bulan Oktober mengalami inflasi kuat dengan kenaikan harga sampai Rp. 1.212.787.500. Selama dua bulan berikut (November, Desember) harga jual rata-rata terlihat meningkat, naik 25 % dari Rp. 941.805.504 sampai Rp. 1.179.374.336. Selama beberapa bulan terakhir, harga rata-rata hampir tidak berubah, tetap sama dari Rp. 1.060.589.952 sampai Rp. 1.030.094.080 selama bulan Januari dan bulan Februari.
Harga rata-rata untuk BMW Seri 7 telah meningkat kuat dalam beberapa tahun terakhir. Antara 2017 dan 2018, harga rata-rata adalah Rp. 841.443.200. Ada inflasi harga dari (Rp. 819.250.000) hingga (Rp. 863.636.364). Selama dua tahun ke depan (2019, 2020), harga untuk model disebutkan diatas telah sangat meningkat 51 %. Selama dua tahun terakhir, harga-harga di industri mobil telah melalui kenaikan kuat 16 % dibandingkan dengan nilai rata-rata dalam 4 tahun sebelumnya. Hasil ini ditemukan dari mempelajari harga-harga empat tahun sebelumnya dalam sample sebelumnya (Rp. 1.508.081.920) dan analisi dua tahun terakhir (2021, 2022) dengan harga Rp. 1.743.774.976.
Grafik yang menampilkan harga untuk mobil BMW Seri 7 berdasarkan jarak tempuh menunjukkan bahwa mobil-mobil dalam kisaran jarak tempuh "25.000 - 50.000" adalah mobil-mobil dengan harga terendah. MObil-mobil tersebut 32 % lebih murah daripada harga rata-rata (Rp. 1.058.130.435). Mobil berikutnya dengan harga Rp. 1.102.472.222 dan jarak tempuh "lebih rendah dari 10.000" kita akan melihat kendaraan berikut. Rentang jarak tempuh untuk mobil paling mahal adalah "10.000 - 25.000". Ini adalah 10% lebih mahal dari nilai pasar rata-rata diikuti oleh kendaraan dengan jarak tempuh "lebih rendah dari 10.000" dengan harga Rp. 1.102.472.222.